Soppeng -Asatu.my.id
Aroma ketidakadilan kembali menyeruak dari lingkup pemerintahan Kabupaten Soppeng. Bupati Suwardi Haseng dituding melakukan mutasi sepihak terhadap seorang tenaga kesehatan non-ASN yang bertugas di Public Safety Center (PSC) Kecamatan Lilirilau.
Pegawai yang dimaksud bukan sosok sembarangan. Ia adalah istri dari ketua tim pemenangan pasangan Suwardi–Selle (SUKSES) pada Pilkada 2024 lalu — figur yang turut berkontribusi memenangkan kursi kepemimpinan daerah ini.
Namun ironisnya, loyalitas itu justru dibalas dengan pemindahan tugas secara mendadak ke Kecamatan Citta tanpa pemberitahuan resmi dan tanpa proses klarifikasi.
Kebijakan ini memantik reaksi keras dari LHI. Ketua Tim Monitoring dan Investigasi LHI, Mahmud, menyebut mutasi ini sebagai bentuk penyalahgunaan wewenang yang patut dipertanyakan integritasnya.
“Ini mutasi yang janggal dan tidak objektif. Apakah ini balasan terhadap loyalitas? Yang bersangkutan bahkan bukan PNS atau PPPK, tidak ada dasar hukum yang jelas. Bupati Soppeng seakan bertindak semena-mena,” kecam Mahmud.
LHI menilai, pemindahan sepihak terhadap tenaga non-ASN tanpa prosedur yang transparan adalah bentuk pelanggaran prinsip keadilan dan akuntabilitas publik. Bahkan disebut-sebut, ada dugaan kuat mutasi ini dipicu konflik internal politik pasca Pilkada.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Kabupaten Soppeng belum memberikan klarifikasi resmi terkait isu yang berkembang. Tim redaksi masih terus berupaya melakukan konfirmasi langsung kepada pejabat terkait.
Akankah ini menjadi awal dari retaknya koalisi politik lokal yang selama ini tampak solid? Atau justru mencerminkan wajah asli kekuasaan yang anti-kritik dan tak mengenal balas budi? Publik menanti jawaban.
0 Komentar