Soppeng -Asatu.my id
25 Juni 2025 –Mediasi atas sengketa tanah yang berlangsung di Desa Pesse, Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten Soppeng, Rabu (25/6), berubah menjadi kisruh total. Pertemuan yang seharusnya menjadi forum damai justru diwarnai teriakan, saling tuding, dan ketegangan tinggi antar pihak yang bersengketa — bahkan Kepala Desa pun ikut tersulut emosi.
Mediasi yang dihadiri oleh para pihak yang berselisih, aparat keamanan, tokoh masyarakat, serta perwakilan dari kecamatan itu awalnya berjalan normal. Namun suasana berubah drastis ketika salah satu pihak mengklaim dokumen kepemilikan tanah dan menuding pihak lain sebagai penyerobot.
“Saya punya bukti kuat! Tanah ini milik saya secara sah, jangan seenaknya mengaku!” teriak salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.
Tuduhan itu disambut dengan penolakan keras dari pihak lawan. Suara mulai meninggi, meja mulai diketuk-ketuk, dan tensi ruangan memanas. Bahkan, dalam upaya menengahi, Kepala Desa Pesse yang awalnya mencoba menenangkan keadaan, justru ikut terbawa emosi setelah dinilai berpihak oleh salah satu pihak.
“Saya di sini netral! Jangan ajari saya menjalankan tugas!” hardik Kepala Desa kepada salah satu peserta mediasi.
Situasi makin tak terkendali saat Kepala Desa dan salah satu warga terlibat adu argumen panas yang nyaris berujung adu fisik. Beruntung aparat kepolisian dan Babinsa cepat meredam situasi sebelum terjadi kontak langsung.
menyayangkan peristiwa ini dan menyatakan bahwa mediasi akan dijadwalkan ulang dengan pendekatan yang lebih tegas. “Kita akan menghadirkan pihak independen dari agraria serta pengamanan ekstra. Kita tidak bisa biarkan hal seperti ini terus berulang.
Sengketa tanah yang sudah menahun ini kini tak hanya menciptakan ketegangan antarwarga, tetapi juga mulai memicu gesekan antara aparat desa dan masyarakat. Warga berharap proses ke depan lebih transparan dan tidak ada lagi pihak yang terkesan memihak.
0 Komentar