Puskesmas Milyaran, Tapi Plafonna Cuma Sekelas Lappa-Lappa



Soppeng-Asatu.my.id
Proyek pembangunan Puskesmas Salotungo, yang didanai dari uang rakyat, kembali menuai sorotan tajam. Bagaimana tidak, plafon bangunan yang belum lama selesai dikerjakan justru sudah dua kali ambruk. Fakta ini menyiratkan dugaan kuat bahwa proyek ini dikerjakan secara asal-asalan, tanpa memperhatikan kualitas dan standar keselamatan konstruksi.

Ketika media menyambangi lokasi, kondisi plafon terlihat rusak parah. Ironisnya, plafon tersebut dikabarkan telah dua kali diperbaiki. Namun, perbaikannya tampaknya hanya sebatas tambal sulam, tanpa menyentuh akar persoalan mutu bangunan.

“Sudah dua kali diperbaiki, tapi tetap saja ambruk,” ujar salah satu pegawai puskesmas dengan nada kecewa, yang meminta namanya tidak dipublikasikan.
Kejadian ini mengundang reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk Ketua LPKN Soppeng, Alfert Surya Putra Pandu’u, yang menyebut peristiwa ini sebagai bentuk nyata pemborosan anggaran dan indikasi lemahnya pengawasan.

“Ini bukan lagi soal teknis. Saya mendesak aparat penegak hukum untuk turun tangan menyelidiki proyek ini. Jangan sampai ada permainan busuk di balik robohnya bangunan yang seharusnya jadi tempat pelayanan kesehatan masyarakat,” tegas Alfert dengan nada geram kepada Media Asatu, Rabu (04/06).
Dengan dua kali robohnya plafon dalam waktu singkat, publik pantas curiga: apakah pembangunan Puskesmas Salotungo hanya proyek formalitas yang mengabaikan keselamatan? Apakah kualitas memang disengaja ditekan demi keuntungan pribadi segelintir pihak?

Hingga berita ini diterbitkan, pihak kontraktor pelaksana proyek belum dapat dihubungi untuk memberikan penjelasan. Ketidakhadiran mereka dalam memberi klarifikasi justru menambah daftar tanda tanya besar terkait transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan proyek ini.

0 Komentar